Jumat, 30 Desember 2016

Tips Memperlakukan Air Oksigen dengan tepat

Daya tahan oksigen dalam air kemasan memang tergantung pada teknik pemasukan oksigen dan kemasan air tersebut. Namun ada beberapa langkah yang bisa Anda terapkan agar/ oksigen dalam air lebih tahan lama:
  • Kalau belum habis diminum, tutup botol kembali dan jaga agar tidak terguncang-guncang atau terkocok-kocok. Guncangan membuat oksigen terlepas, karena ikatan molekul oksigen tidak kuat. Kadar oksigen masih bisa bertahan hingga 24 jam setelah tutup dibuka, bila botol tidak terguncang-guncang.
  • Gunakan sedotan untuk minum air oksigen dari botol. Minum langsung atau menuang-kannya ke gelas akan menyebabkan guncangan.
  • Simpan air oksigen dalam kemasan ke dalam kulkas agar oksigen tetap larut. Molekul oksigen lebih kuat terikat, bila temperaturnya lebih rendah.

Apa hebatnya oksigen?

Naaahh ini semua orang pasti tau. Semua makhluk hidup yang tinggal di bumi, sangat tergantung pada oksigen. Kalau tidak makan, mungkin kita bisa tahan hingga satu minggu. Tidak minum bisa bertahan paling tidak 5 hari. Tetapi kalau mogok bernapas, paling hanya bisa bertahan beberapa menit saja. Mengapa? Begini ibarat mobil yang perlu bensin supaya bisa jalan, sel tubuh juga memerlukan oksigen untuk bereaksi dengan glukosa, agar tercipta bahan bakar untuk bekerjanya sel-sel tubuh. Kurang oksigen berarti kurang bahan bakar. Akibatnya tubuh akan terasa copek dan mudah lelah. Itulah sebabnya, ketika kita berolahraga atau beraktivitas berat, napas kita menjadi berat bahkan kadang ngos-ngosan gitu kan?. Itu merupakan reaksi alami tubuh ko', yang berusaha menghirup oksigen sebanyak-banyaknya untuk menambah bahan bakar.

Oksigen yang digunakan oleh sel tubuh merupakan oksigen yang dibawa oleh sel-sel darah merah atau hemoglobin. Oleh karena itu, idealnya, kalau kita punya hemoglobin yang cukup dan setiap hari menghirup udara yang BERSIH, kita akan mendapat cukup bahan bakar untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Tidak mungkin kekurangan oksigen. Tentu dengan CATATAN, fungsi paru-paru juga sehat.
"Yang menjadi masalahnya, udara kita sekarang ini tercampur gas buangan dari mobil dan pabrik. Sudah membuat polusi, kadar oksigen pun berkurang. Kita pun beraktivitas di ruangan tertutup, yang berarti zat yang banyak dikeluarkan adalah karbondioksida. Akibatnya, oksigen juga makin sedikit," kata Dr. Fransisca Rungkat Zakaria, M.Sc, pengajar Biokimia Pangan dan Gizi Departemen Teknologi Pangan dan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB.
Kekurangan oksigen membuat sel-sel tidak dapat bekerja dengan baik. Lama kelamaan akan mendatangkan masalah-masalah kesehatan. Mulai dari cepat lelah, mudah sakit, nyeri dan pegal linu, rambut rontok, hingga kanker. Karena itu, berbagai cara ditempuh untuk menambah asupan oksigen. Mungkin Anda masih ingat, beberapa tahun lalu pernah booming terapi oksigen. Oksigen dihisap lewat tabung. Bahkan di pasaran dijual tabung oksigen mini. Kapanpun diperlukan tinggal hisap.


Air dan oksigen dalam ’satu atap’

Kini sedang ramai membanjiri pasaran adalah air minum (dalam kemasan) yang mengandung oksigen. Konon, air minum ini dapat menutup kekurangan oksigen yang diperoleh dari pernapasan. "Oksigen" yang ada dalam air minum sama dengan yang ada di udara. Sama juga dengan oksigen dalam tabung yang ada di rumah sakit. Fungsinya sama dengan yang di udara. Yang berbeda hanya jalur masuknya. Yang satu lewat jalur pernapasan, lalnnya lewat pencernaan," ujar Fransisca.

Sesungguhnya tanpa kita sadari, dalam kehidupan sehari-hari pun kita sudah minum air yang mengandung oksigen. "Air biasa yang kita tuang di mangkuk dan dibiarkan, akan mengandung oksigen, karena oksigen yang di udara akan larut dalam air. Tetapi, kadarnya memang sedikit. Proses memasukkan oksigen ke dalam air minum kemasan merupakan proses yang mudah dan sederhana. "Seperti memasukkan gas karbondioksida ke dalam minuman ringan."

Meskipun terkesan sederhana, pemasukan oksigen ke dalam air minum tidak boleh sembarangan. Teknik penambahan oksigen akan mempengaruhi ketahanan dan banyaknya oksigen yang larut dalam air. Salah satu teknik yang sedang dikembang-kan sekarang adalah dalam bejana yang kuat ditambahkan oksigen cair dengan tekanan yang sangat tinggi. Kemudian, oksigen disuntikkan langsung ke cairan yang ada dalam botol kemasan. "Suhu ruangan saat proses berlangsung harus sangat rendah. Semakin rendah temperatur, oksigen yang larut juga akan semakin tinggi."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar